Friday, February 19, 2010

buat ibu..


ibu..
bergenamg air mataku..
terbayang wajahmu yg redup sayu..
kudusnya kasih yg engkau hamparkan..
bagaikan laut yg tak bertepian..


lirik lagu ni r aku ingt lg..
tme aku mggu orentasi form 1 dulu..
dh bpe thn aku tglkn zmn sek..
tp stil ingt lgi laa..

Full name mum..
Sabariah binti Abd Hamid..

befday..
28 julai 1960

hsband..
My dad..Abd Jalil Bin Abd Manan

anak2..
9 orang..
4 laki,5 pompuan..

ibu,luv u sooo much bu!!
txs 4 evytg..
jasamu akakn ku kenag smpai ble2..



SyURGA DI TELAPAK KAKI IBU


Wah..,tentu kalimat ini asih hangat di telinga kita bukan..!!!
Jangan salah artian,kawan..!! Bukan berarti kita menyembah-nyembah kaki ibu,membersihkan kaki ibu, dan lain sebagainya deh...!!

Jelasnya,
Bahwa kita harus selalu patuh dan taat kepada orang tua kita,terutama kepada ibu kita.
Jangan melawannya,membentaknya,ataupun bersikap kasar.
Gak mau kan bernasib serupa dengan Malin Kundang si anak durhaka.Di akhir hayatnya mendapat hal yang mengerikan dari ibunya.Pelajaran buat semuanya deh,buat saya pribadi tentunya...!!

Jadi,sejadi jadinya,
Kita mesti baik-baik kepada ibu kita,jika kita tidak mau menyesal di kemudian hari.
Betapa beruntungnya yang masih memiliki ibu,tengoklah orang lain yang tidak seberuntung itu.

Apa ada diantara kalian..??
Semoga tidak..!!



puisi tok ibu..

Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku
Kau masih ada di sana…

Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan

Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
“Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa,
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain”
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih

Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu

Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara

Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh liku
…semoga semua itu tak akan pernah layu!

Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!

No comments:

Post a Comment